Pemerintah Australia Harus Minta Maaf Kepada Rakyat Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah memperhatikan dan mengamati situasi politik dalam negeri maupun luar negeri akhir-akhir ini, maka Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), perlu untuk memberikan tanggapan dan sikap tegas, khususnya tentang sikap perwira Kepolisian New South Wales, Australia yang secara tidak senonoh bahkan terkesan brutal memasuki kamar hotel tempat menginap Sutiyoso, Gubernur DKI Jakarta. Mantan Perwira Tinggi TNI tersebut diminta untuk menghadiri sidang kasus terbunuhnya lima wartawan Australia di Balibo, Timor Timur pada tahun 1975.

Kehadiran Sutiyoso (Gubernur DKI Jakarta) sebagai Pejabat Pemerintah Indonesia di Australia atas undangan resmi pemerintah Negara Bagian New South Wales seharusnya diperlakukan sebagai tamu Negara yang dapat pengamanan yang baik sesuai aturan protokoler dan Undang-Undang Imunitas Pejabat Asing.

Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) sebagai bagian dari rakyat Indonesia merasa sangat tersinggung atas perlakuan perwira kepolisian New South Wales, Australia atas perlakuannya terhadap pejabat pemerintah Indonesia.

Pelecehan terhadap bangsa Indonesia, bukan hanya sekali ini dilakukan oleh pemerintah Australia maupun rakyat Australia. Bahkan tabloid di Australia pernah merelease gambar presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono yang bersenggama dengan orang kulit hitam.

Selama 5 tahun terakhir ini nampaknya pemerintah maupun Rakyat Australia tidak menunjukkan itikad baik sebagai dua negara tetangga yang bersahabat. Ini diwujudkan dalam beberapa kebijakan-kebijakan politik yang sangat merugikan dan menyakitkan bangsa Indonesia sebagai negara yang bertetangga.

Menanggapi hal ini, maka Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) mengingatkan kepada pemerintah Australia agar meminta maaf kepada seluruh Rakyat Indonesia atas semua kebijakan/sikap politik yang menyinggung/merugikan bangsa Indonesia serta benar-benar menunjukkan sikap bersahabat yang baik sebagai dua Negara bertetangga.

Kepada pemerintah Indonesia agar segera mengklarifikasi semua kebijakan-kebijakan pemerintah Australia yang merugikan dan mengganggu persahabatan kedua Negara.

Demikianlah Pernyataan Sikap Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) disampaikan untuk menjadi perhatian bagi pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia untuk dapat menjadi perhatian. Sebelum Gerakan Pemuda Ka'bah akan mengambil sikap dan langkah-langkah yang tegas sebagai balasan.

Jakarta, 30 Mei 2007
PIMPINAN PUSAT Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK)

H. HASAN HUSAERI (Ketua)
EDY JAUZIE MUHSIN BAFADAL, SH (Wakil Sek Jen)

Selamat Datang di Blog H. Hasan Husaeri Lubis

Selamat datang di Blog H. Hasan Husaeri Lubis, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasinya untuk bergabung di blog ini untuk dapat bertukar pikira memberikan sumbang saran terhadap kami untuk kemajuan kita bersana.